Saudara muslimin , marilah kita senantiasa
mensyukuri nikimat Allah yang tiada tara besarnya, yang mana pada saat ini kita
masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan amal ibadah. Artinya kita
semua masih dijaga keimanan dan keislamannya oleh Allah,dan tentu saja kita semua
dalam keadaan sehat wal afiat, tidak ada kekurangan apapun.Amin ya Robbal
Alamin.
Firman Allah di dalam Al-Quran;
“Apabila kita selalu mensyukuri akan
nikmat Allah, Allah akan selalu menambah dengan kenikmatan yang lebih banyak
lagi,namun apabila kita berbuat kufur
terhadap Allah, kufur terhadap nikmat;nikmatNya, kata Allah,Sungguh azabKu
sangat pedih”.
Oleh karena itulah marilah kita
selelu mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita,sehingga kita
dapat menjadi hamba Allah yang ahli syukur. Amin ya Robbal Alamin.
Didalam hadits Qudsi pun Allah
berfirman , yang artinya kurang lebih; “Siapa yang apabila diberi kenikmatan oleh
Allah tidak pernah mensykuri akan nikmatNya,dan siapa pula yang apabila diberi
cobaan oleh Allah tidak sabar
menghadapinya, kata Allah ;Keluarlah
dari kolong langitKu ini dan carilah tuhan lain selain Aku!”
Demikian bencinya Allah itu kepada
orang yang apabila diberi kenikmatan tidak pernah mensyukuri nikmat Nya dan
apabila diberi cobaan tidak pernah sabar menanggung cobaan Nya. Oleh karena itu marilah kita bisa menjadi
hamba Allah yang ahli Syukur dan ahli
Sabar.
Saudara-saudaraku kaum muslimin rahima kumullah, biasanya
kita di bulan Ramadhan kita sangat giat sekali melaksanakan berbagai macam
ibadah tetapi setelah selesai Ramadhan ibadah kita juga mengendor tidak giat
lagi, marilah kita bersikap bahwa ahkir Ramadhan bukan akhir ibadah! Akan
tetapi marilah kita teruskan ibadah-ibadah kita diluar bulan Ramadhan dengan
semangat Ramadhan., agar kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung,
yang mendapatkan keselamatan didunia dan diakherat. AminYa Robbal Alamin.
Allah berfirman di dalam Al-Quran: Al ”ashr 1-3
“Demi waktu sesungguhnya manusia itu dalam
keadaan rugi,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh,dan yang
selalu saling menasehati satu dengan yang lain dengan penuh kesabaran”
Oleh karena itu marilah kita selalu menghargai
waktu dengan baik,dan marilah kita selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kita agar kita tidak temasuk golongan orang-orang yang rugi.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara kita
didalam menghargai waktu itu, karena
Allah berfirman bahwa waktu itu
tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundurkan. Orang Arab mengatakan
bahwa waktu adalah ibarat pedang. Artinya betapa tajamnya
pedang itu dan kita harus hati-hati terhadap pedang kalau tidak malah kita yang
akan tertebas olehnya. Orang barat mengatakan bahwa Time is Money, artinya betapa pentingnya dan
bermanfaatnya waktu itu sehingga selalu dikaitkan dengan uang. Artinya terlambat sekian menit saja bisa melayang kesempatan untuk mendapatkan proyek
yang sekian milyar. Sedangkan didalam Islam waktu itu adalah Ibadah, artinya
apa-apa yang kita lakukan didunia ini haruslah mempunyai nilai ibadah. Karena
sesuai dengan maksud Allah didalam
menciptakan manusia itu hanya untuk ibadah. Seperti apa yang difirmankan
Allah didalam Al-Quran:
“Dan Aku ciptakan jin dan manusia itu
hanya untuk beribadah”(Q.S:Adzariat:59)
Oleh karena itu marilah kita selalu memanfaatkan
waktu itu hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, artinya apapun yang kita
lakukan itu harus mempunyai nilai
ibadah, sehingga kita termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung. Itu semua
dapat tercapai kalau kita didalam hidup ini menjadikan Al-Quran sebagai pedoman
hidup. Benar-benar Quran sebagai “Hudallinnas wa bayyinati minal huda wal
furqon”;
artinya Qur’an sebagai pedoman hidup dan
sekaligus sebagai pembeda, mana yang benar mana yang salah, mana yang halal
mana yang haram.
Kalau kita mendengarkan berita, baik di TV,radio
maupun surat kabar, akhir-akhir ini,
seakan-akan negara kita ini sangat dekat sekali dengan bencana-bencana,
seperti: tsunami, gempa bumi, banjir, gunung meletus, tanah longsor, lumpur
panas yang sampai sekarang belum dapat teratasi, pesawat terbang meledak,
pesawat terbang hilang, kapal laut terbakar, kapal laut tenggelam, kereta api
anjlog, bus tabrakan, bus masuk jurang, dan juga banyaknya penyakit-penyakit yang melanda negeri kita
tercinta, Mengapa semua itu bisa
terjadi? Ini semua persis seperti apa yang ada di dalam hadits nabi yang
berbunyi:
“Apabila ada kemunkaran/kemaksiatan di
sekeliling kita,dan kita hanya diam saja, tidak berusaha untuk ber-amar makruf nahi munkar, maka Allah akan
menurunkan bencana dan wabah penyakit yang dulu belum pernah ada, dan kalau umat ini sudah tidak mau berzakat, Allah tidak akan menurunkan hujan,
kalaupun Allah menurunkan hujan, hujan itu tidak diperuntukkan bagi manusia
akan tetapi diperuntukkan bagi mahluk Allah yang lain, seperti binatang ternak
dan tumbuh-tumbuhan, dan kalau umat ini
di dalam hidupnya tidak berpegang kepada Al-Quran dan As-Sunnah, maka akan
terjadilah perpecahan diantara umat Islam.” (H.R: Ahmad)
Apa yang disampaikan Rasulullah di atas persis seperti yang sekarang melanda negeri
kita ini. Dimana bencana alam silih berganti , wabah penyakit juga silih
berganti yang semua itu menelan banyak korban jiwa umat manusia. Dan juga
terjadinya perselisihan/perpecahan diantara umat Islam yang mana golongan yang
satu dengan golongan yang lain saling
menuduh sebagai golongan yang sesat, golongannya sendiri yang diakui
paling benar. Itu semua akibat kalau kita di dalam hidup ini tidak berpegang
kepada Al-Quran dan As-Sunnah secara benar.
Kalau kita sebagai muslim benar-benar berpegang pada Quran dan Sunnah,
niscaya Islam bisa Rahmatan lil Alamin :
artinya Islam bisa menebarkan pesona dimana-mana. Sebagai sosok seorang muslim mestinya
menebarkan pesona dimanapun dia berada, seperti betapa akhlak Rasulullah dan
para sahabat-sahabatnya itu menebarkan pesona dimanapun mereka berada.,
sehingga Islam itu ditegakkan oleh Rasulullah dan para sahabat-sahabat itu TIDAK DENGAN KEKERASAN, akan tetapi dengan
PENUH KELEMBUTAN seperti di dalam firman Allah Surat An-Nahl 125:
“Ajaklah mereka dijalan Allah( syariat Islam) dengan arif bijaksana, dan apabila engkau
akan menasehati mereka nasehatilah dengan cara yang baik, dan apabila mereka
itu membantah maka tanggapilah dengan cara-cara yang lebih baik lagi.”
Demikian
mulianya Islam itu di dalam dakwahnya selalu mengedepankan kebaikan,
kelembutan, kesantunan, sehingga kalau kita amalkan semua itu niscaya Islam
menjadi agama yang MENEBARKAN
PESONA dimana-mana.
Di dalam
hadits yang lain Rasulullah bersabda:
“Aku tinggali kamu semua dua perkara,
kalau kamu berpegang kepada dua perkara
tinggalanku niscaya kamu akan selamat di
dunia dan di akhirat, dua perkara itu adalah Al-Quran dan Al-Hadits”.
Marilah saudara-saudaraku kita di dalam hidup di dunia ini berpegang
kepada Quran dan Sunnah agar kita semua selamat di dunia dan di akhirat.
Berpegang kepada Quran dan Sunnah dalam arti kita benar-benar mengamalkan isi Al-Quran didalam hidup ini, sehingga
apa-apa yang kita lakukan sesuai dangan
apa yang ada didalam Al-Quran dan
Sunnah. Apa kata Quran kita jalani dan apa yang dilarang oleh Quran kita
tinggalkan. Niscaya kita akan selamat di
dunia dan di akhirat.
Saudara-saudaraku
rahima kumullah, marilah kita di dalam hidup ini benar-benar menjadikan Al-Quran sebagai rujukan/referensi
kita di dalam kehidupan kita, agar kita
selamat di dunia dan di akherat. Amin
Saudaraku kaum muslimin rohima kumullah, marialah
kita amalkan ajaran-ajaran Al-Quran dengan benar, Al-Quran tidak hanya sekedar
kita baca, akan tetapi di samping kita baca, kita fahami maknanya dan kita
amalkan di dalam kehidupan sehari-hari agar kita selamat di dunia dan di
akherat.. Rasulullah SAW bersabda:
“Nanti pada suatu masa akan tiba, Al-Quran
hanya dianggap sebagai tulisan, sehingga Islam hanya tinggal nama, banyak orang mengakui dirinya
muslim, akan tetapi yang diamalkannya sangat jauh dari ajaran Islam yang benar,
masjid-masjid kelihatannya makmur, tetapi di dalamnya penuh dengan
ajaran-ajaran yang menyimpang, ulama-ulama di zaman itu nanti adalah mahluk
yang paling buruk di bawah langit, karena melalui merakalah timbulnya perpecahan yang disebabkan oleh fitnah-fitnah
yang keluar dari lisan mereka” (H.R Adhailami)
Barangkali masa sekarang ini sesuai benar dengan
apa yang disabdakan Rasulullah seperti pada hadits di atas ini. Karena sekarang
ada kecenderungan Al-Quran hanya sekadar
untuk dibaca saja, tidak dipahami, tidak dimengerti maknanya dan tidak untuk
diamalkan. Malah Al-Quran untuk
dilombakan nyaring-nyaringan suara ,
yang menghabiskan dana yang sangat besar .
Oleh karena itu marilah kita semua bisa merubah
paradigma kita di dalam menyikapi Al-Quran.
Al-Quran tidak hanya sekadar untuk bahan bacaan (dibunyikan) saja, akan
tetapi juga untuk diamalkan di dalam
kehidupan kita sehari-hari. Betapa indahnya jikalau kita di dalam mengarungi
kehidupan di dunia ini mengamalkan isi kandungan Al-Quran, niscaya umat Islam bisa menjadi umat yang menebarkan
pesona dimana-mana. Dan Islam bisa
menjadi agama yang Rahmatan lil Alamin.
Kaum muslimin Rahima kumullah, demikianlah sedikit tulisanin
semoga yang saya sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila ada kekurangannya ,
By : Unic